SELAMAT BERKUNJUNG DI BLOG SATRIA SILHKAN KLIK DAN MARI BERBAGI INFORMASI

OBRAL COKLAT POKA MURAH ABIZZZ

Followers

Kabar terbaru tentang legenda tinju dunia si leher beton mike tyson

Written By satria on Tuesday 27 August 2013 | 04:52

Kabar terbaru tentang legenda tinju dunia si leher beton mike tyson

sang juara tijnu dunia mike tyson di kabarkan sedang berusaha keluar dari jerat narkoba dan minuman keras, hal ini di ungkapkan sang juara tinju dunia tersebut dalam sebuah sesitanya jawab secara pribadi

“Saya ingin hidup normal. Saya tidak ingin mati. Saya sekarang sekarat karena saya sangat tergantung dengan minuman keras,” kata Tyson seperti dikutip saluran televisi olahraga ESPN.

Tyson resmi mundur dari tinju profesional pada 2006 dan menghadapi beberapa kasus pidana di luar ring.

Petinju yang menyabet gelar juara dunia kelas berat versi WBC, WBA, dan IBF pada usia 20 tahun ini mengakui bahwa kadang ia melakukan hal-hal yang buruk.

“Saya melakukan hal-hal buruk dan saya ingin sekali dimaafkan. Saya berharap mereka bisa memaafkan saya. Saya ingin mengubah hidup saya, saya ingin menjalani hidup yang lebih baik,” kata Tyson, yang di masa jayanya mendapat sebutan si leher beton.

Tyson mengakui persoalan ketergantungan terhadap minuman keras dan narkoba belum sembuh dan berharap persoalan ini akan segera berakhir.

“Saya tidak mengkonsumsi obat terlarang atau minum alkohol dalam enam hari terakhir. Ini keajaiban,” ungkap Tyson.

“Saya berbohong bahwa saya selama ini baik-baik saja, padahal kenyataannya tidak. Saya bertekad untuk tidak lagi menyentuh minuman keras dan obat-obatan terlarang,” kata Tyson.

apapun yang terjadi mike tyson adalah seorang sang juara tinju sejati, meski selalu di banjiri dengan kabar seputar tingkah dan pola kehidupannya yang kontroversi, prestasinya di dunia tinju patut di acungi jempol

                                                                                      sumber poskotanews.com
04:52 | 0 comments | Read More

Mahasiswi unpam dipake di kebun kelapa kemudian dibunuh oleh kekesihnya sendiri pada hari lebaran

Written By satria on Tuesday 20 August 2013 | 08:27

 momen idul fitri hendaknya menjadi momen untuk bersilaturahmi serta bermaaf-maafan baik dengan para anggota keluarga, saudara-saudara, para tetangga, ataupun teman. tapi tidak dengan ali, justru di hari lebaran tersebut dirinya dengan tega melakukan pembunuhan, lebih parah lagi yang dibunuhnya adalah kekasihnya sendiri'

Kamis, 8 Agustus 2013 lalu, langit tampak cerah. Dengan mengenakan baju muslim berwarna biru dan dibalut kerudung warna senada, Siti Halimah Tusadiah (22) terlihat cantik.

Momen lebaran yang saat itu hendak digunakan Siti untuk bersilahturahmi dengan keluarga Subali alias Ali (25) di Rumpin, Bogor. Namun, malang tak dapat dihindari. Mahasiswi Universitas Pamulang itu justru tewas di Hari Idul Fitri, dibunuh oleh Ali yang merupakan kekasihnya itu.

Sebelum pembunuhan itu terjadi, korban berpamitan kepada orangtuanya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, untuk reuni dengan teman-temannya.

"Saya tidak berniat membunuh dia," kata Ali lirih, di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Hubungan Ali dengan korban sudah berjalan selama 1 bulan, setelah sebelumnya sempat putus pada tahun 2012 lalu. Hubungannya di tahun lalu, diakui pekerja taman itu berlangsung singkat.

"Tidak sampai satu bulan, kemudian kita putus. Tetapi kontak-kontakan masih, lewat Facebook. Kemudian pacaran lagi sebelum puasa kemarin," ujar Ali.

Kedua sejoli ini awalnya bertemu setelah dikenalkan oleh teman perempuan korban, yang tidak lain merupakan mantan pacar Ali.

"Waktu itu saya pacaran sama temannya. Lalu putus dan jadian sama dia (korban-red)," katanya.

Silaturahmi

Sehari sebelum lebaran, atau tepatnya Rabu 7 Agustus malam, Ali mendapat panggilan telepon dari kekasihnya itu. Awalnya, Siti ingin bersilaturahmi dengan keluarga Ali di Kampung Jampang RT 4/1 Desa Sukasari, Rumpin, Bogor.

"Dia nelepon saya, katanya mau main ke rumah saya pas lebaran. Katanya pengen silaturahmi sama keluarga saya," kata pria lajang ini.

Ali pun mengamini kehendak Siti itu. Keesokan harinya, 8 Agustus bertepatan dengan Idul Fitri, sekitar pukul 14.30 WIB, kedua sejoli ini pun bertemu. Ali lalu menjemput kekasihnya itu di Munjul, Pamulang. Sepanjang perjalanan dari Munjul ke Rumpin, Bogor, Siti terus memegang handphone Ali. Di tengah perjalanan itu, Siti mengamanatkan kepada Ali untuk tidak pulang hingga larut malam.

"Di jalan dia bilang 'kalau bisa jangan pulang malam'. Akhirnya saya lewat Gunung Sindur, nyeberang getek untuk menuju rumah saya. Menyeberang getek lebih cepat sampai," kata Ali.

Dalam perjalanan, Ali menanyakan maksud Siti ke rumahnya. Ali sendiri awalnya tidak ingin Siti datang ke rumahnya lantaran di rumahnya itu sedang banyak orang.

"Di jalan saya tanya 'mau ngapain ke rumah'. Dia bilang kangen, mau silaturahmi saja. Dia bilang kangen juga percuma, nggak bisa ngapa-ngapain. Nah sepanjang jalan itu, dia pegang terus HP saya," kata dia.

Namun, sebelum ke rumahnya, Ali membawa Siti ke perkebunan kelapa di wilayah Kampung Jampang, Rumpin, Bogor. Di situ mereka sempat bercumbu, sebelum akhirnya korban dihabisi nyawanya oleh Ali.


Setalah melakukan hubungan intim, keduanya pun memutuskan untuk segera menuju ke rumah Ali. Ali pun lantas meminta telepon genggam miliknya yang sedari tadi dipegang oleh korban. Betapa kagetnya Ali ketika melihat seluruh kontak di handphone-nya sudah hilang.

"Tadinya saya mau telepon adik saya, mau menanyakan ada siapa saja yang di rumah. Eh malah kontak-kontak dihapusin semua sama dia. Dia cemburu karena mungkin ada SMS dari temen cewek yang bilang 'say..say' ke saya," kata Ali.

Dengan nada tinggi, Ali menanyakan alasan korban menghapus data kontak di phonebook-nya. Namun, pertanyaan Ali tidak disambut baik oleh korban. "Dia malah bilang, terus masalah buat lo?" Ujar Ali.

Dijerat Kerudung

Keduanya pun cekcok, hingga akhirnya Ali memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmaranya dengan korban. Mendapat ancaman tersebut, korban balik mengancam Ali.

"Dia mengancam akan menyebarluaskan bahwa saya dan dia pernah berhubungan intim melalui Facebook," aku Ali.

Ali pun hilang kesabaran. Dengan spontan, Ali mencekik leher korban dengan tangannya hingga korban tersungkur ke tanah. Dengan penuh amarah, Ali terus membenamkan wajah korban ke tanah hingga korban melemah.

Seketika Ali panik, ketika membalikkan tubuh korban. Korban tak bergeming. Kekalutan menyelimuti pikiran Ali. Saat itu terlintas dipikirannya untuk menghabisi nyawa korban lantaran khawatir korban akan buka mulut bila membiarkan korban di lokasi.

"Saya panik kalau dia sadar gimana. Saya mikir lama, gimana nih. Kalau nanti dia masih hidup, buka mulut, lalu saya ada punya pikiran lewatin saja,lalu saya ikat lehernya pakai kerudung," katanya.

Setelah menjerat leher korban dengan kerudung biru yang dikenakan korban, Ali lalu menyembunyikan mayat korban di balik semak-semak bersama notebook merek HP milik korban.

Dibuang ke Sungai

Setelah meninggalkan korban di semak-semak di perkebunan kelapa, Ali lalu pulang ke rumahnya. Saat berada di rumah, Ali dilanda kecemasan dan kekhawatiran mayat korban akan ditemukan warga.

"Kemudian terpikir oleh saya untuk membuang mayatnya ke sungai," kata dia.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Ali pun kembali ke perkebunan kelapa. Dengan meminjam motor Yamaha Mio milik temannya, Ali bergegas menuju perkebunan sambil membawa sebuah karung beras.

"Saya cek mayatnya masih ada saat itu. Lalu saya masukin ke karung, lalu saya ikat karungnya, lalu saya bawa ke Sungai Cisadane, mayatnya lalu saya buang ke sungai itu. Handphone dia saya buang juga di sungai," jelas Ali.

pada tanggal 17 Agustus malam, Ali dibekuk. Tanpa perlawanan, Ali pun digiring ke Markas Polda Metro Jaya.

"Waktu ditangkap saya lagi tidur," tutup anak sulung dari empat bersaudara itu.

Penyesalan selalu datang belakangan. Ali kini harus menjalani kurungan atas perbuatannya menghilangkan nyawa seseorang. Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun penjara.

                                                                                          sumber detiknews.com
08:27 | 0 comments | Read More

Gadis cantik jatuh dari motor bukannya ditolong malah diperkosa

Written By satria on Friday 16 August 2013 | 19:02

sudah jatuh malah diperkosa, itulah mungkin kata-kata yang keluar dari benak para warga di lampung setelah mengetahui sebuah kejadian yang di alami seorang gadis yg tinggal di daerahnya

Kelakuan Marwan ,20, warga Pesawaran, ini sungguh sadis.Bukannya menolong korban kecelakaan lalu lintas warga Pesawaran yang terjatuh dari motor yang dikendaraainya malah diperkosa di jalan saat itu sepi kendaraan yang melintas.

Peristiwa biadab itu terjadi Rabu (14/8) sekitar pukul 19.00 WIB. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Marwan baru mengantarkan wanita berusia 17 tahun itu ke rumahnya. Saat itulah korban menjerit minta tolong hingga warga berdatangan menangkap Marwoto yang langsung diserahkan ke Polsek.

Kapolsek Kedondong, Ajun Komisaris Abdul Roni pada Kamis (15/8), mengatakan peristiwa ini terjadi di jalan Kecamatan Kedondong. “Saat itu korban jatuh dari sepeda motor yang ia kendarai sendiri. Korban yang tergeletak di jalan langsung didekati tersangka dan diperkosa di jalan waktu itu sepi,” ujar Kapolsek.

Tersangka sudah diamankan dan dijerat pasal 82 UU nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (Koesma)

                                                                                                                                                                                                     sumber poskotanews.com
19:02 | 1 comments | Read More

Kabar terbaru seputar pembunuhan fransisca yofie manager cantik asal bandung

kabar terbaru seputar pembunuhan fransisca yofie manager cantik asal bandung
setelah video pembunuhan fransisca yopie beredar di dunia maya, kini kasus pembunuhan ini semakin menjadi heboh di kalangan masyarakat, banyak kalangan bertanya-tanya apakah sebenarnya motif di balik pembunuhan sang manager cantik ini

Motif pencurian dan kekerasan terhadap pembantaian Fransisca alias Sica, masih menyimpan keraguan di benak beberapa  warga Kota Bandung.

Mereka menilai  pengungkapan kasus pembunuhan di Jalan Cipedes seolah tergesa gesa dan seolah diduga ada  yang disembunyikan. “ Kami terus terang tidak percaya kalau pembunuhan itu bermotifnya pencurian dan kekerasan, meski dua tersangka sudah ditangkap“ ujar Dedi Herdiana,46, warga Cileunyi, Bandung Jumat.

Dia menyebutkan, ada beberapa kejanggalan dalam kasus Sisca, jika menyimak berita di media massa. Kejanggalan tersebut diantaranya, korban bukan diseret melainkan rambutnya tergulung ke roda motor (gear), padahal korban berambut sebahu. “ Mungkin gak, rambut sebahu terglung?,“ tegasnya.

Kemudian adanya beda pendapat antara Kapolrestabes Bandung dan Kabid Humas Polda Jabar. Kapolres Kombes Sunarto menyebutkan dua anggota polri yang diturunkan Kompol AE untuk memata matai korbann urusan cinta, dan AE sangat mencintai korban. Kabid Humas Polda Jabar Kombel Pol Martinus menyebutkan dua anggota yang ditugasi mematai matai korbam karena urusan kendaraan barang bukti kejahatan yang dipakai keluarga korban. “ Lantas alasan mana yang harus dipegang. Pejabat polisi saja sudah bersimpangan. Warga semakin bingung, dan tertawa.,“ ujarnya.

Kemudian, lanjut Dedi, dalam kasus ini belum terdengar keluarga atau isteri kompol AE diperiksa. Tak menutup kemungkinan pembunuhan ini dendam dari keluarga tersebut lantaran rumah tangga  AE dan isterinya acak acakan gara gara kehadiran korban.

Terkait kasus ini, lanjutnya,  bukan  hanya warga yang dibingungkan, melainkan Kompolnas pun merasakan hal sama, sehingga mereka, Jumat, melakukan  kunjungan kerja ke Polda Jabar terkait kasus Fransica. Terlepas Kunjugan kerja atau diundang Polda, bukanlah suatu persoalan. Terpenting warga berharap polri tetap profesional dalam menagani berbagai kasus.

                                                                            sumber poskotanews.com
18:17 | 0 comments | Read More