kabar terbaru seputar pembunuhan fransisca yofie manager cantik asal bandung
setelah video pembunuhan fransisca yopie beredar di dunia maya, kini kasus pembunuhan ini semakin menjadi heboh di kalangan masyarakat, banyak kalangan bertanya-tanya apakah sebenarnya motif di balik pembunuhan sang manager cantik ini
Motif pencurian dan kekerasan terhadap pembantaian Fransisca alias Sica, masih menyimpan keraguan di benak beberapa warga Kota Bandung.
Mereka menilai pengungkapan kasus pembunuhan di Jalan Cipedes seolah tergesa gesa dan seolah diduga ada yang disembunyikan. “ Kami terus terang tidak percaya kalau pembunuhan itu bermotifnya pencurian dan kekerasan, meski dua tersangka sudah ditangkap“ ujar Dedi Herdiana,46, warga Cileunyi, Bandung Jumat.
Dia menyebutkan, ada beberapa kejanggalan dalam kasus Sisca, jika menyimak berita di media massa. Kejanggalan tersebut diantaranya, korban bukan diseret melainkan rambutnya tergulung ke roda motor (gear), padahal korban berambut sebahu. “ Mungkin gak, rambut sebahu terglung?,“ tegasnya.
Kemudian adanya beda pendapat antara Kapolrestabes Bandung dan Kabid Humas Polda Jabar. Kapolres Kombes Sunarto menyebutkan dua anggota polri yang diturunkan Kompol AE untuk memata matai korbann urusan cinta, dan AE sangat mencintai korban. Kabid Humas Polda Jabar Kombel Pol Martinus menyebutkan dua anggota yang ditugasi mematai matai korbam karena urusan kendaraan barang bukti kejahatan yang dipakai keluarga korban. “ Lantas alasan mana yang harus dipegang. Pejabat polisi saja sudah bersimpangan. Warga semakin bingung, dan tertawa.,“ ujarnya.
Kemudian, lanjut Dedi, dalam kasus ini belum terdengar keluarga atau isteri kompol AE diperiksa. Tak menutup kemungkinan pembunuhan ini dendam dari keluarga tersebut lantaran rumah tangga AE dan isterinya acak acakan gara gara kehadiran korban.
Terkait kasus ini, lanjutnya, bukan hanya warga yang dibingungkan, melainkan Kompolnas pun merasakan hal sama, sehingga mereka, Jumat, melakukan kunjungan kerja ke Polda Jabar terkait kasus Fransica. Terlepas Kunjugan kerja atau diundang Polda, bukanlah suatu persoalan. Terpenting warga berharap polri tetap profesional dalam menagani berbagai kasus.
sumber poskotanews.com
Mereka menilai pengungkapan kasus pembunuhan di Jalan Cipedes seolah tergesa gesa dan seolah diduga ada yang disembunyikan. “ Kami terus terang tidak percaya kalau pembunuhan itu bermotifnya pencurian dan kekerasan, meski dua tersangka sudah ditangkap“ ujar Dedi Herdiana,46, warga Cileunyi, Bandung Jumat.
Dia menyebutkan, ada beberapa kejanggalan dalam kasus Sisca, jika menyimak berita di media massa. Kejanggalan tersebut diantaranya, korban bukan diseret melainkan rambutnya tergulung ke roda motor (gear), padahal korban berambut sebahu. “ Mungkin gak, rambut sebahu terglung?,“ tegasnya.
Kemudian adanya beda pendapat antara Kapolrestabes Bandung dan Kabid Humas Polda Jabar. Kapolres Kombes Sunarto menyebutkan dua anggota polri yang diturunkan Kompol AE untuk memata matai korbann urusan cinta, dan AE sangat mencintai korban. Kabid Humas Polda Jabar Kombel Pol Martinus menyebutkan dua anggota yang ditugasi mematai matai korbam karena urusan kendaraan barang bukti kejahatan yang dipakai keluarga korban. “ Lantas alasan mana yang harus dipegang. Pejabat polisi saja sudah bersimpangan. Warga semakin bingung, dan tertawa.,“ ujarnya.
Kemudian, lanjut Dedi, dalam kasus ini belum terdengar keluarga atau isteri kompol AE diperiksa. Tak menutup kemungkinan pembunuhan ini dendam dari keluarga tersebut lantaran rumah tangga AE dan isterinya acak acakan gara gara kehadiran korban.
Terkait kasus ini, lanjutnya, bukan hanya warga yang dibingungkan, melainkan Kompolnas pun merasakan hal sama, sehingga mereka, Jumat, melakukan kunjungan kerja ke Polda Jabar terkait kasus Fransica. Terlepas Kunjugan kerja atau diundang Polda, bukanlah suatu persoalan. Terpenting warga berharap polri tetap profesional dalam menagani berbagai kasus.
sumber poskotanews.com
0 comments:
Post a Comment